Tugas 10 – Umar

Tema : Fantasi

Petunjuk Gambar : 3 Jalan Menuju Labirin

Petunjuk Cerita : 3 Jalan Menuju Labirin

Judul : 1, 2, 3, MULAI!

Nama : Umar I.N

Sampul Depan :

Punggung Buku :

Sampul Belakang :

Advertisement

Tugas 10-Nada

Tema : Fantasi

Petunjuk Gambar : Kuda, Naga

Petunjuk Cerita : Naga

Judul : Naga Semangka

Penulis : Nada

Sampul depan:

Sampul Belakang

Punggung Buku

Cerita:

NAGA SEMANGKA

“Assalamu`alaikum…” Suara Tiwi mulai terdengar, pertanda akan pergi.
“Wa`alaikum salam. Hati-hati ya ma..!” Si kembar menjawab salam.
Tinggallah mereka berdua di dalam rumah. Chiki melakukan hobinya.
Chiko hanya menonton Chiki yang sedang menumbuk-numbuk daun dan buah-buahan kecil yang tidak terlalu dia kenal.
“Chiki…Chiko…” Terdengarlah suara yang sudah mereka kenal.
“Eh..siapatuh?” tanyak Chiko sembari melihat kebelakang.
“Oh..Mimi..kirain siapa tadi,” kata Chiko. Oh..ternyata Mimi, seekor anak kucing.
Mimi melihat tumbukan itu dengan serius, Entah apa yang dipikirkannya. Setelah beberapa menit, Mimi mulai bertatanya.
“Untuk apa yang kamu tumbuk itu?” Mimi mulai bertanya.
“Ini obat,untuk orang berobat,” kata Chiki yang tak henti-henti menumbuk tumbuhan tersebut.
Setengah jam kemudian…
Satu persatu pekerjaan mereka sudah selesai. Mereka mulai bosan dengan pekerjaan mereka sekarang ini,terlebih lagi Chiko dan Mimi. Mereka pun segera keluar untuk bermain. Mimi memberi ide agar bermain petak umpet. Mereka pun Akhir nya bermain petak umpet.
Setelah lima kali putaran, Mimipun Akhinya pulang karena sudah jam setengah dua.
“Aku pulang dulu ya..,kalau Aku main panas-panasan,nanti sakit,” kata Mimi. “Mimi memang anak yang disiplin gak seperti Chiko, sebentar-bentar main,” kata Chiki dalam hati nya.
Chiko mengajak Chiki entah kemana.
“Kamu mau ngajak Aku kemana Chiko?kok jauh kali?” tanyak Chiki.
“Tenang saja,ini dekat rumah kita,” kata Chiko santai sembari menunjuk ke arah rumah mereka.
Ternyata dia ingin mengambil buah semangka.
“Ini kan jam dua,waktu nya kita makan,” kata Chiko.
Chiko mengambil buah semangka yang agak busuk. Mereka mematuk-matuk buah semangka tersebut untuk memakan seekor ulat. Patukan mereka itu sangat dalam karena setiap mematuk, si ulat mengikuti kearah lobang yang dipatuk. Mereka terus mengejar ulat dengan terus mematuk. Ketika sedang mematuk..,Tiba-tiba…
Huaa…!!
Chiki dan Chiko meluncur entah kemana. Mereka pun sampai di permukaan yang tak mereka kenal sedikit pun.
“Ada manusia rupa nya disini.” Suara menyeramkan itu membuat Chiki dan Chiko takut.Si kembar itu menghadap ke belakang.
“Huaa..!!Naga..!!Siapa manusia??” tanya mereka.
“Kalianlah, siapa lagi kalau bukan kalian?” kata Naga itu.Chiki dan Chiko melihat sayap nya.
“Ya Allah,kok badan kita berubah menjadi seperti manusia??” sontak mereka berdua serempak.
“Sudah jangan banyak alasan, Sekarang waktunya kalian menjadi makanan ku siang ini” kata Naga itu,Chiki dan Chiko langsung terkejut,Si kembar itu pun lari sekuat tenaga.
Dan Bruk..
Chiki dan Chiko menabrak Seekor kuda.
“Sorii…,” kata Chiki.
“Tidak apa-apa,sekarang kau naik di punggung ku,” kata kuda itu.
“Aku ini kuda baik,” lanjut kuda itu lagi. Tunggu apa lagi? Naga sudah dekat. Mereka pun menaiki punggung kuda putih itu.
“Nama kau siapa?” tanya Chiko.
“Namaku Hermex seperti yang ada di punggung ku itu,” jawab kuda itu (Hermex).
Hermax adalah seekor kuda jantan yang suka berlari kencang sehingga membuat Chiko dan Chiki harus berpegangan kuat. Warna bulu nya putih,di punggung nya ada tulisan Hermex. Mereka akhirnya sampai disebuah tempat yang seperti perumahan. Rumah-rumah disana sangatlah aneh. Bentuk nya sama. Bulat dan bulat lonjong.
“kita aman di sini?” tanya Chiki dengan wajah cemas.
“Tidak,” kata Hermex sambi menggeleng.
“Kalau begitu kita pindah dari sini,” pinta Chiko.
“kalau kami pindah,dia selalu mengikuti kami. Jadi kami nggak bisa pindah,” kata Hermex.
Mereka memasuki rumah yang sangat besar.Itu adalah rumah nya Hermex. Mereka mengobrol bersama.
“Oiya,kenapa kita bisa jadi manusia?Aku tidak pernah memakai topi secantik ini, aku juga tidak pernah memakai jilbab,dan juga baju kembang seperti putri,” kata Chiki.
“ini adalah Dunia semangka ajaip,” kata Hermex.
“Yang seperti aku bilang tadi, kita harus pindah,” kata Chiko.
“Bagaimana caranya?” tanya Hermex.
“Jika kalian ingin mengucapkan sesuatu kalian berbisik-bisik ya..”lanjut Hermex.
Mereka mulai berpikir keras.
“Bagaimana kalau kita pindah di malam hari” Usulan dari Chiko itu sangat bagus. Akan tetapi, ada satu penghalang. Apakah itu?
“Itu memang ide terbagus. Cuman..,kau itu bermadsud pindah ketika naga itu tidur kan?”Tanyak Hermex.
“Iya,maksudku warga-warga pindah secepat nya ketika malam hari,” jawab Chiko.
“Dia berjaga-jaga di malam hari,dan tidur di sore hari”kata Hermex.
“Kalau begitu, Kita pindah di Sore hari saja,” kata Chiki. Semua mengangguk.
“Perkenalkan namaku Nadila” kata seorang gadis perempuan. Chiki dan Chiko pun berkenalan bersama Nadila.
Semua Warga-warga membereskan Barang-barang yang ingin dibawa pindah. Hermex dan Chiko berjaga –jaga ketika ada Naga. Chiki dan Nadila membantu warga membereskan barang-barang. Sore pun tiba. Warga-warga sudah siap untuk pindah. Kali ini mereka memakai kendaraan seperti kuda,keledai,sapi,mobil,dan honda.
Kali ini mereka berhasil pindah. Tempat nya sangat Aman. Mereka membangun rumah yang sangat besar. Disitulah mereka tinggal bersama. Mereka mengobrol bersama. Mereka menyantap makanan dengan senang keculi Nadila.
“Nadila kamu kenapa?kamu sakit ya?” tanya Chiki. Perkataan itu membut semua orang diam melihat Nadila. Nadila tetap tidak menjawab.
“Aku tidak sakit,Aku hanya ingin membunuh Naga itu karena Naga itulah yang membunuh ibuku. Aku mohon kepada kalian, kita harus berperang membunuh Naga itu,” kata Nadila. Semua setuju dengan permintaan Nadila.
“Baiklah kami mau menolong kamu, maksud ku kami mau berperang membunuh Naga itu,” kata Chiki.
“Hari apa kita melawan Naga itu?” tanyak Hermex.
“Lima hari lagi” jawab Chiko.
Mereka berlatih semampu mungkin. Sebenarnya mereka adalah orang yang paling pemalas. Karena akan ada peperangan, mereka pun mendadak jadi rajin.
***
Keesokan hari nya…
Kring…Kring…Kring…
Suara lonceng berbunyi. Lonceng itu tidak berhenti berbunyi jika mereka tidak segera bangun. Nadila membangunkan Chiki,Chiko,dan Hermex lebih awal. Chiki dan Chiko merenung di kamar mereka. Mereka memegang sebuah potoTiwi dan mereka berdua sambil menangis. Mereka membaca tulisan di dalam Foto itu. Chiki dan Chiko kesayangan ku. Mereka membaca tulisan hampir tak bersuara.
“Sabar ya….Kami janji akan kembalikan kamu kenegeri kamu semula setelah peperangan ini,” kata Hermex sambil menggosok gosok punggung Chiki dan Chiko. Mereka pun pergi ke lapangan untuk melanjutkan latihan mereka hari ini.

Setelah Beberapa hari mereka berlatih. Peperangan pun di mulai. Mereka menyiapkan pasukan yang sangat banyak. Semua gagah dan kuat. Seperti ingin membunuh seribu singa. Berepa menit setelah itu mereka sampai di kerajaan Naga.
“Oh…ini lah yang aku tunggu dari dulu,HAHAHA….!!! Kalian tidak akan bisa mengalahkan ku,kalian pas…” Tiba-tiba perkataan Naga terputus karena Nadila menyabet pisau kearah Kaki Naga. Nadila geram mendengar perkataan Naga. Nadila membuat Naga itu marah. Bukan marah karena kesakitan tetapi,karena Nadila memotong pembicaraan nya. Naga itu langsung mengejar Nadila. Nadila terkejut, dia pun berlari sekuat tenaga. Naga itu mencakar Nadila. Salah satu dari pasukan menembak kaki Naga itu. Chiki yang memakai baju seperti putri, membawa Nadila pergi.
“Rencana….!!” kata Panglima yang Gagah, yaitu Chiko.
Beberapa pasukan langsung mengambil tali yang berada di dalam plastik. Mereka mengikat kaki Naga. Naga itu terduduk. Chiko pergi menuju Nadila yang sedang diobati oleh seorang gadis yang bertugas mengobati.
“Kamu itu kelewatan, seharusnya kamu tidak menyabet kaki Naga itu,” kata Chiko.
“Maaf,tapi Dia menyakiti hatiku” kata Nadila merasa bersalah.
“HAAAA…….!!!! Aku tidak mau diikat……!!” Teriak Naga itu.Tiba-tiba tali terputus. Naga itu membuat semua orang mati. Semua hampir habis dimakan dan dicakar. Ada juga yang mati karena hanya melihat Naga mengamuk.
“DI MANA KAU NADILAAAA……..!!!!!” kata Naga itu. Chiko pun memerintahkan pasukan agar menjaga Nadila. Naga itu melihat Nadila. Karena Naga itu besar Dan tinggi, Naga itu mendapat kan Nadila. Dia melempar Nadila kearah istananya.Tiba-tiba saja Nadila menghilang. Melihat Nadila menghilang entah kemana, Chiki menjadi marah, dia langsung menembak anak panah sampai lima kali. Chiko melihat kearah orang yang sudah kesakitan. Hanya tinggal Mereka bertiga,yaitu Chiki,Chiko,dan Hermex. Chiko pun langsung meloncat ke arah Naga sambil menyabet-nyabet pisau kearah Naga. Hermex mengikat kaki Naga.
“HUAAA!!” Naga itu mengeluarkan suaranya yang terakhir sambil terduduk. Mereka mendekati naga dengan hati-hati. Chiko memeriksa naga itu apakah sudah mati atau nggak.
“Naga ini masih hidup,” kata Chiki. Naga itu membuka matanya. Chiki terkejut.
“Maaf kan aku Ya!!” kata Naga itu. Chiki langsung tersenyum mulihat Naga itu mengakui kesalahan nya.
“Iya” setelah mendengar jawaban Chiki, Naga menutup matanya.
“Naga…!!Bangun naga…Bangun…!” kata Chiko sambil menangis. Chiki Langsung memeriksa Naga itu lagi.
“Naga ini sudah mati” kata Chiki merasa sedih juga.
“Kenapa kalian Sedih? Seharus nya kita gembira naga ini mati. Ayo gembira…!!Kita menang…!!!” kata Hermex sambil mengangkat tangan Chiki dan Chiko.
“Dia sudah mengakui kesalahan nya, kita tidak boleh gembira kali ketika ada mahkluk yang mati,” kata Chiki dan Chiko.
“Tapi Dia itu jahat sekali..!!” kata Hermex.
“Walau pun Dia jahat sama kita,tetapi kita harus ikut bersedih juga. Coba kamu digitukan juga, pasti kamu sakit hati juga kan?” kata Chiki.
“Baiklah Aku ikut bersedih juga. Oiya kita Cari Nadila Yuk!” kata Hermex.
Mereka pun memasuki Kerajaan Naga tersebut. Mereka menemukan dua persimpangan, mereka menjadi Bingung.
“Chiko…Ini kan ada dua simpang,bagaimana kalau aku pergi ke kiri, kau dan Chiki ke kanan” kata Hermex. Semua mengangguk setuju.
Chiki dan Chiko berjalan lurus, mereka memasuki sebuah ruangan. Mereka melihat seorang gadis yang telah mereka kenal yang terbaring di atas kasur.
“Itu Nadila” kata Chiki sambil menunjuk ke arah gadis tersebut.
Mereka mengobati Nadila,Beberapa manit setelah itu, Nadila pun sadar. Chiki langsung memeluk Nadila.
“Syukur lah kau sudah sadar,Nadila”Kata Chiki sambil memeluk Nadila, Nadila hanya tersenyum sedikit. Dahi nya mengeluarkan garis seperti masih bingung.
“Aku di mana?Kenapa aku Seperti ini?Apakah naga sudah mati?Dimana Hermex?”tanyak Nadila.
“Kau di kerajaan naga,Kau dicakar Naga Semangka” kata Chiko. Chiki mengangkat kepalanya.
“Naga itu sudah mati, Hermex menunggu di sana” kata Chiki.
“Syukur lah”Kata Nadila.
Mereka meninggalkan Ruangan itu. Mereka bertemu dengan Hermex. Mereka berempat keluar dari kerajaan itu. Tiba-tiba saja Naga itu tidak ada lagi. Hari sudah mulai gelap pasukanpun pulang bersama.
Di desa itu, Chiki dan Chiko memasuki kamar mereka dan melihat kembali foto Tiwi dan anak-anaknya.
“Seperti yang kami janjikan tadi pagi,kami akan mengantarkan mu ke negeri asal mu”Kata Hermex.
“Kamu saja yang ngantar Dia”Kata Nadila.
Keesokan hari nya…..
Seperti biasanya lonceng selalu berbunyi. Chiki dan Chiko bangun lebih awal. Mereka langsng mandi Setelah mandi, mereka lang sung menaiki punggung Hermex. Mereka bertiga pergi.
“Selemat tinggal…”kata si kembar itu.
“Terimakasih telah menyalamat kan kami dari Naga,Selamat Tinggal juga..”
“Iya,Sama-sama” kata Chiki.
Semakin jauh mereka semakin menghilang. Mereka melawati Kerajaan Naga.
“Siap-siap,tutup mata kalian”perintah dari Hermex langsung dilakukan. Chiki dan Chiko menutup matanya.
“Sekarang kalian boleh membuka mata kalian”Kata Hermex. Ketika mereka membuka mata mereka.Tiba-tiba…
Mereka terkejut melihat mereka berdua menaiki punggung boneka kuda. Di punggung nya ada tulisan Hermex.
“ini mimpi atau nyata?”tanya mereka. Mereka pun membawa boneka itu pulang dan menceritakan kepada Tiwi.

Tugas 10 – Amanda

Petunjuk cerita: Apel
Petunjuk gambar: Mencari 3 jalan di Maze

Judul: Jewel of Soul
Nama Penulis: Amanda Cahyani (Amanda)
Tema/Genre: Fantasy (Fantasi), Drama (Drama)

==~ Jewel of Soul ~==

==~ Sampul 1 ~==

 

==~ Sampul Depan ~==

Jewel of Soul 1 - Sampul Depan.png

 

==~ Sampul Belakang ~==

Jewel of Soul 1 - Sampul Belakang

 

==~ Punggung Buku ~==

Jewel of Soul 1 - Punggung Buku

==~ Sampul 2 ~==

 

==~ Sampul Depan ~==

 

Jewel of Soul 2 - Sampul Depan

 

==~ Sampul Belakang ~==

Jewel of Soul 2 - Sampul Belakang

 

==~ Punggung Buku ~==

Jewel of Soul 2 - Punggung Buku

==~ Cerita ~==

Hari ini adalah hari yang ditunggu oleh para murid kelas 7-A. Hari ini, semua orang di kelas akan pergi karya wisata! Murid-murid berangkat tepat pada pukul 7 pagi. Mereka menaiki bis untuk pergi ke destinasi. Selama perjalanan, banyak dari murid-murid tertidur.

Sebab, perjalanan diperkirakan akan mencapai kurang lebih 5 jam! Bahkan itu belum termasuk mampir kemana-mana dulu. Makanya, kebanyakan dari mereka belum juga sampai di lokasi sudah kecapekan. Destiny tidak bisa tidur, seharian penuh dia hanya termangu saja.

Destiny tidak suka karya wisata, baginya itu hanya mengingatkannya akan kejadian yang dulu dia alami. Destiny pernah dikucilkan karena sifatnya. Padahal dulu, Destiny sangat ramah. Sehingga disukai banyak orang. Seperti biasa, jika ada orang terkenal pasti ada juga yang merasa iri.

Destiny punya dua teman akrab, Tapi keduanya ditipu oleh kabar palsu yang disebarkan orang-orang yang tidak menyukai Destiny. Akibatnya, teman-teman Destiny pun jadi menjauhinya. Karena dikucilkan, setiap kali karya wisata diadakan Destiny selalu sendirian.

Ketika mau tidur pun, dia tidur sendirian di pojokan karena tidak mau mendengar “kata-kata” dari teman sekelasnya yang bisa membuatnya bertambah sedih. Hal itu terus terbawa hingga Destiny naik jenjang menjadi SMP.

Saat pertama kali masuk ke kelas, yang lain memperkenalkan diri dengan semangat, lengkap dari a sampai z. Destiny mungkin satu-satunya yang perkenalan dengan datar, hanya dengan memperkenalkan nama saja lalu duduk lagi.

Teman-teman sekelas hanya bingung sesaat saja melihat kelakuan Destiny. Tapi, tidak ada yang mengingatnya lagi setelah semua itu selesai. Kerja kelompok juga begitu. Destiny kebanyakan diam dan setuju saja. Meskipun begitu, teman-teman sekelompoknya tetap bersikap biasa-biasa saja.

Seolah… yang Destiny lakukan itu adalah hal yang sudah biasa terjadi.

Akhirnya, setelah menunggu cukup lama mereka pun sampai juga. Mereka akan menginap disana, mereka akan tinggal selama 2 hari 1 malam. Setelah mereka turun dari bis, mereka semua dipecah menjadi kelompok per kelompok.

Akan dipilih ketua didalam grup tersebut yang bertanggung jawab atas kelompoknya. Destiny berada di kelompok 7 dengan teman sebangkunya, Choco dan satu orang lagi bernama Yani. Pada saat pemilihan ketua, Yani dan Choco bisik-bisik sendiri dan diam-diam merencanakan sesuatu.

Sedangkan di satu sisi lainnya, Destiny terlalu sibuk sendiri hingga hampir tidak mendengarkan dan melihat apa yang teman setimnya bicarakan. Destiny tengah sibuk mengabsen dirinya di buku absen yang baru saja lewat di depannya.

“Baik, sekarang kelompok 7! Siapa Kapten kalian?” Tanya MC, ternyata sudah giliran kelompoknya Destiny.
“DESTINY, PAAAK!” teriak Choco dan Yani dengan kompak, membuat Destiny kebingungan.

“Apa yang—?”

“Oke, berarti Destiny Kapten kelompok 7 ya!” Ujar MC sambil menulisnya di papan yang tengah dia bawa di lengan sebelah kirinya. Belum juga Destiny selesai ngomong, MC sudah keburu menyelak. Membuat Destiny terpaksa setuju mengenai dirinya yang jadi kapten di kelompoknya.

Choco dan Yani hanya cengengesan pada saat ditatap Destiny, membuat Destiny menghela napasnya.
“Kalian yakin?” Tanyanya tiba-tiba.
“Soal apa?” Mereka justru malah bertanya balik pada Destiny.

“Apa lagi? Ya, jelas keputusan aku jadi kapten?” kata Destiny.
Masa sih, mereka belum dengar rumorku? ujar Destiny dalam hatinya.
“Ooh.. jelas dong! Kita berdua sudah setuju kok! Lagipula kami ngga punya bakat mimpin juga siih..” kata Choco, diikuti oleh suara tertawa Yani.

“Hm. Ya, sudah,” kata Destiny cuek, sikap yang Choco dan Yani berikan pada Destiny itu bukan seperti sikap teman sekelasnya yang lain. Biasanya, yang terjadi adalah ketika Destiny bertanya, tidak dijawab alias dicuekin, atau malah pura-pura ngga denger.

Tapi, ada beberapa yang tetap ngobrol dengannya, walau cuma ngobrol kepentingan tugas kelompok saja. Setelah seluruh kelompok selesai ditanya siapa kaptennya. Para kapten maju kedepan dan diberitahu kurang lebih semua kegiatan mereka selama disana. Jadwal itu ditulis di papan.

Beberapa kapten menulis jadwal selama disana didalam notes agar tidak lupa. Sedangkan beberapa ada yang ketinggalan notesnya, atau bahkan bela-belain minjem satu kertas ke sebelahnya karena benar-benar lupa dibawa dari rumah.

Destiny tentunya tidak termasuk, dia sudah benar-benar mempersiapkan semuanya dari rumah. Destiny membawa notes dan tidak buru-buru menulis jadwal itu disana, karena lagipula papannya tidak akan kemana-mana. Setelah semua selesai, mereka semua bermain games hingga siang hari.

Siangnya, setelah mereka makan siang ada jam waktu kosong. Di waktu itu semua murid bebas mau ngapain, tidur boleh, mereka boleh jajan kemana saja mereka mau. Destiny tidak begitu ingin pergi kemana-mana, walaupun mau Destiny harus ada teman yang menemani.

Nah, Destiny tidak punya teman, dia bakal pergi bareng siapa dong? Destiny sudah jadi murid paling dibenci satu angkatan. Destiny tidak punya teman lagi di angkatannya. Kakak-kakak kelasnya cuek, adik kelasnya selalu bilang “sibuk”. Coba kamu terjepit di situasi seperti itu, bikin kamu bingung kan?

“Destiny!”

Tiba-tiba ada yang memanggilnya dari arah hutan kecil. Destiny ketakutan, mengira hantu yang memanggilnya. Saat Destiny menengok, rupanya itu hanyalah Choco dan Yani. Mereka memanggil Destiny dengan isyarat tangan yang artinya, “Sini, deh!”.

Pada saat Destiny menghampiri mereka, Yani langsung menyambar tangan Destiny lalu menggenggamnya. Dan mereka semua berjalan cepat menuju hutan. “Hei! Kalian ngapain, sih? Jurit malam belum dimulai tahu!” Ujar Destiny kebingungan, dia mencoba melepas genggaman Yani.

Hutan itu, memang akan digunakan sebagai tempat acara jurit malam nanti. Kelompok akan masuk secara bergantian, setelah kelompok 1 masuk, kelompok 2 menunggu 1 menit baru ikut masuk, begitupun dengan kelompok 3, sampai seluruh kelompok telah masuk. Mereka sudah ditentukan jalannya.

Sehingga, mereka tidak perlu khawatir masalah tersesat. Entah apa yang dua anak itu rencanakan, tapi Destiny merasa kalau akan terjadi sesuatu yang.. buruk? “Sudah sampai, Yan?” Tanya Choco pada Yani dibelakangnya.
“Belum, sebentar lagi..” jawab Yani cepat.

Destiny melihat ke langit, pohon-pohon tinggi mulai menutupi langit. Kemungkinan, mereka sudah mulai masuk cukup jauh ke hutan. Destiny menghela napas dan berkata dalam hatinya. Kenapa aku jadi ada disini, sih?
“Aah, stop Cho! Kita telah sampai!!” Teriak Yani, membuat kaget Choco yang di depan.

Choco berjalan perlahan-lahan ke tempat Yani dan Destiny berada. Yani maju beberapa langkah dan jongkok tepat di depan rumput besar di hadapan mereka. Yani menyibak sedikit rumput itu, dan terlihat ada sebuah sungai dengan seekor… Ikan mas?!
“Eh, itu ikan mas kan? Beneran ikan mas yang Bu Guru…?!”

“Sst! Jangan berisiik!” ujar Choco sambil menutup mulut Destiny.
“Yaudah, kan cuman nanya… Ngga usah pake nutup mulut segala kali,” Destiny melepas tangan Choco dari mulutnya sedangkan Choco cengengesan.
“Iya, Destiny. Itu Ikan mas beneran, yang Bu Guru pernah kasih tahu ke kita..” jawab Yani pelan.

Ikan mas sudah sangat-sangat langka, hanya tinggal tersisa satu jenis spesies saja di seluruh dunia. Spesies itu sendiri hanya tinggal tersisa 17 ekor. Ikan mas sering diburu, karena itulah dia terancam punah. Dunia memutuskan agar Ikan mas itu dilindungi di wilayah tertutup dan dijaga super ketat.

Agar tidak ada pemburu gelap yang mengambil Ikan mas lagi. Destiny tercegang, di depannya seekor Ikan mas melompat dengan anggun. Ikan itu sangat indah, rasanya Destiny jadi tidak heran lagi kenapa banyak yang memburunya. Ikan itu sangat cantik, ekor panjang berumbai itu benar-benar khas Ikan mas.

Tiba-tiba saja..
Kejadian berlangsung cepat, Ikan mas melompat terlalu tinggi dan terjatuh di daratan! Destiny dan dua lainnya kaget setengah mati. Mereka panik, jika tidak cepat Ikan itu bisa mati karena kekurangan oksigen!

“Nih! Cepat pakai emberku! Ambil air dari sungai!!” kata Choco, dia mengulurkan ember di tangannya.
“Sejak kapan kamu..?”
“Sudah! Buruaaan! Nanti ikannya keburu matii!!” perintah Choco sambil teriak dengan kencang. Akhirnya Destiny tetap menurut saja.

Dengan cepat Destiny keluar dari rumput, menyiduk air dari sungai, lalu berjalan cepat kearah Ikan tadi jatuh. Dengan hati-hati, Destiny menangkap ikan itu, lalu memasukkannya ke ember. Semuanya menghela napas, lega mengetahui Ikannya telah selamat.

Destiny melihat Ikan itu berputar-putar seperti orang kebingungan di dalam ember. Destiny cekikikan tanpa suara, Destiny berjalan ke sungai, dan menuangkan isi ember itu ke dalamnya. Ikan mas langsung kabur begitu air telah bergabung kembali jadi satu dengan air sungai.

Destiny kembali ke tempat Choco dan Yani.
“Nih, embermu.” Ucap Destiny sambil mengulurkan ember milik Choco.
“Trims,” kata Choco sambil mengambil embernya. Yani memberikan Destiny sapu tangan miliknya, menyuruhnya agar menggunakannya untuk membersihkan tangan Destiny yang basah.

“Omong-omong, bagaimana kalian tahu Ikan itu ada disini?” Tanya Destiny seusai dia membersihkan tangannya dengan sapu tangan milik Yani.
“Yani-lah yang menemukannya. Kita lagi main kejar-kejaran dan tak sengaja menemukannya,” jawab Choco.

Hah? Aku ngga salah denger kan? Main kejar-kejaran?? Ya ampuun.. kalian ini anak SMP bukan sih??? Pikir Destiny dalam hati, dia menepuk jidatnya sendiri. Choco sih masih bisa dimaklumi, memang sudah sifatnya supel, tapi Yani? Dia itu anak paling pintar seangkatan looh.. kalau di kelas dia selalu kelihatan pendiam dan belajar terus.

Yani sedang mengobrol dengan Choco. Ketika, Destiny tidak sengaja melihat sesuatu dari balik pepohonan. Seekor ngengat putih yang sedang terbang. Destiny penasaran, ngengat putih itu cukup jarang terlihat. Destiny ingin memfotonya dan bertanya pada guru.

Destiny mengikuti ngengat itu, Destiny membuka hp-nya dan mengeklik tanda kamera. Destiny mempersiapkan kamera itu menjadi resolusi paling HD. Tapi, ternyata sia-sia, akhirnya Destiny mencoba mendekat karena fotonya kurang jelas. Segera.. Destiny merasa ada yang salah dari ngengat itu..

Kenapa ngengat itu mempunyai mata..?

“Eh? … !!!” Destiny menoleh, melihat ngengat itu tiba-tiba ada di sampingnya, dengan kedua matanya menatap lurus kearah mata Destiny. Hanya dalam hitungan detik.. mata itu berubah menjadi sebuah portal besar seukuran manusia, mengisap Destiny masuk kedalamnya..

~~TO BE CONTINUED~~

Tugas 10- Jaihan

Tema: Cerita fantasi

Petunjuk Cerita: Naga, Dandelion, panah

Petunjuk gambar: Naga dan Istana

Judul: Dandelion

Nama penulis: Dzakiyyah Jaihan

Kesan: Alhamdulillah, sudah selesai tugas sepuluh. Terimakasih kepada teman-teman yang selalu membagi tips dan ilmunya. @umminamira dan @aghasyka. Jaihan tunggu proyek berikutnya ya, kak Sari (Cerivitas)..

Sampul depan:

Sampul belakang:

Punggung Buku:

Tugas 10 – Namira

Tema : Fantasi

Pettunjuk cerita : Ramuan

Petunjuk gambar : Surat

Judul cerita : Ramuan

Nama penulis : Namira Fayola Ritonga

Sampul depan :

SD NAMIRA10.png

Sampul belakang :

SB NAMIRA10.png

Punggung buku :

PB NAMIRA10

Cerita :

“Cepat! Cepat! Berikan kepada dia! Jangan sampai kita ketahuan!” bisik seorang anak perempuan bernama Vania. Temannya yang di sebelah, segera menyerahkan gumpalan kertasa berisi tulisan yang barusan di tulis oleh Vania. Aini, segera menyambar gumpalan kertas yang di serahkan Sasha. “Apa ini Van?” tanya Aini sambil mengerutkan keningnya. Vania melotot kesal padanya, sudah jelas-jelas Aini melihat yang di serahkan Sasha adalah gumpalan kertas, buat apa lagi di tanya? Segera buka! Vania akhirnya menunjuk kertas, kemudian pura-pura menulis di atasnya. Aini akhirnya paham, dan ber-oh pelan sambil membuka kertas yang di berikan Sasha. “Hmm….apa sih yang sangat ingin di beritahu Vania? Sampai dia menyerahkan surat seperti ini?” Aini membuka surat itu di laci mejanya, dia kemudian menunduk, agar tidak ketahuan oleh ibu guru yang sedang mengajar di depan. Isi surat itu adalah : Aini, aku punya rencana hebat! Kita bisa menggunakan laboratorium milikmu untuk melakukan rencana hebat itu! Tenang saja….semuanya akan terkendali. Aku tahu kamu bakal khawatir setelah membaca surat ini, karena itu juga reaksi yang di berikan Sasha. Pokoknya, kita harus berkumpul di rumahmu setelah pulang sekolah, (Karena kita kan makan siang di sekolah…hihihi) Jangan lupa ya!      *DARI VANIA, UNTUK SASHA DAN AINI*   

Aini tampak agak bingung dengan surat yang di tulis Vania barusan, sesuatu yang hebat? Walaupun Vania seringkali mengeluarkan ide menarik, tidak ada yang berani mencoba melakukan ide Vania. Aini dan Sasha takut kalau ternyata ide itu gagal dan membahayakan mereka bertiga. Namun, kali ini, nampaknya, Vania sudah ‘memaksa’ mereka untuk melakukan idenya. Aini menghembuskan nafas pelan, dia hanya bisa berharap ide vania akan berrhasil, meskipun dia tidak tahu apa idenya. “Aku harap, kami bertiga baik-baik saja….”  Aini berkata dalam hati, kemudian meneruskan menyimak keterangan yang di berikan ibu guru di depan kelas.

 

Tugas 10-Aila

Jenis tema cerita:Fantasi.

Petunjuk gambar:Mahkota.

Petunjuk cerita:Princess,Mahkota.

Penulis buku:Aila Dinara.

Judul:Princess Zahra’s New Crown.

Sampul depan:20190818_081811_0000

Sampul belakang:1566124046412

Punggung buku:20190818_113300_0000

CERITA:

PRINCESS ZAHRA’S NEW CROWN.
Princess Zahra woke up calmly.Firstly,she checked the calendar on her pink bedroom wall.It turns out today was her 13th birthday! Normally,P.Zahra would take a shower in the morning first thing,but,since it’s her BIRTHDAY,she went downstairs to the family’s dining room instead.
“Mama!Papa!” P.Zahra called.
“Yes my dear?”replied P.Zahra’s mother,Queen Nazella.
“It’s my 13th birthday today!”
“Oh yes,so it is,” realised P.Zahra’s father,King Adam.
“Am I getting my crown today?” asked P.Zahra.
“Yes,ofcourse hon.You’re getting yours at two o’clock on the dot,”smiled Q.Nazella.P.Zahra’s little sister,Maria,decided to confess.
“That’s not fair! I want a crown too!” grumbled Maria.
“But,you already HAVE one,” reminded P.Zahra.
“I know,but not a GOLD one like you!”
“Yeah,because you’re not thirteen yet,stupid,” smirked P.Zahra.
“OH,SHUT UP-”
“ENOUGH!” shouted K.Adam,as everyone came back to eating again.

P.Zahra lay on her fluffy pink bed and thought,Haha!I would LOVE to see the jealous look on Maria’s face when I get my gold crown! But,Maria was planning something BEYOND cruel to her big sister,Princess Zahra.Since Q.Nazella and K.Adam already ordered the crown for P.Zahra,Maria’s plan will go easier than she expected.Firstly,she called the company that makes crowns and lied,
“Hello again.I am very sorry,but I have made a mistake.The crown was supposed to be for my baby girl,” Maria smirked as she said this.
“So,you wanna get us to make the crown out of cardboard?” asked the company workers.
“Yes please.Thank you,” replied Maria,while giggling and lying on her back.

Two o’clock passed,and still there was no crown yet for P.Zahra.
“Papa!Where is my crown?” cried P.Zahra.
“It should be here right now,” answered K.Adam.Suddenly,there was a noise coming from the big door.
“There it is!” squealed P.Zahra,as she ran to the front door and opened it.
“Here’s your packet,” said the postman.
“Thank you,” replied P.Zahra,as she slamed the door in front of the postman’s face.Excitedly,P.Zahra skipped up the stairs.Now,since P.Zahra never KNEW what was inside the parcel,she screamed her head off when she opened it.Both of P.Zahra’s parents RAGED when they saw the cardboard crown lying on P.Zahra’s fluffy pink bed.K.Adam went to complain the company using his phone.
“Why did you give my 13 year old princess a CARDBOARD CROWN??” raged K.Adam.
“I didn’t.You canceled your order and said you wanted a cardboard crown for your baby girl,”as soon as the company’s boss said that,K.Adam ended his call.This is a cruel prank,I know it must be, he thought.K.Adam informed his wife about this,and Q.Nazella went into a fit of tears.Firstly,K.Adam tried to figure out who it might be.He thought it was his maid,Sarah,but it wasn’t her.Then,he knew who it might be.

Oh,how much trouble did Maria get into after her father knew it was her who caused all the trouble.Straight away,he ordered another crown for P.Zahra,and finally P.Zahra was the official princess of Turkey.

♡THE END♡